Hibridisasi budaya: studi kasus dua drama korea tahun 2018-2020 (doi:10.34820/FK2/IXXBEO)

View:

Part 1: Document Description
Part 2: Study Description
Part 5: Other Study-Related Materials
Entire Codebook

(external link)

Document Description

Citation

Title:

Hibridisasi budaya: studi kasus dua drama korea tahun 2018-2020

Identification Number:

doi:10.34820/FK2/IXXBEO

Distributor:

Telkom University Dataverse

Date of Distribution:

2022-03-24

Version:

1

Bibliographic Citation:

Dyah Ayu Wiwid Sintowoko, 2022, "Hibridisasi budaya: studi kasus dua drama korea tahun 2018-2020", https://doi.org/10.34820/FK2/IXXBEO, Telkom University Dataverse, V1

Study Description

Citation

Title:

Hibridisasi budaya: studi kasus dua drama korea tahun 2018-2020

Identification Number:

doi:10.34820/FK2/IXXBEO

Authoring Entity:

Dyah Ayu Wiwid Sintowoko (Universitas Telkom, Aesthetics Culture and Humanities)

Distributor:

Telkom University Dataverse

Access Authority:

Dyah Ayu Wiwid Sintowoko

Depositor:

Dyah Ayu Wiwid Sintowoko

Date of Deposit:

2022-03-24

Study Scope

Keywords:

Arts and Humanities, Asian taste; cinematic orientation; drama Korea; hibridisasi budaya; lavish production

Abstract:

Kajian tentang hibridisasi budaya Korea dalam konten drama masih diperdebatkan hingga sekarang oleh beberapa peneliti terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk hibridisasi budaya Korea melalui drama The World of the Married dan Touch Your Heart dengan pendekatan teori visual lavish production. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori lavish production untuk menemukan kesan mewah pada visual drama Korea. Karakteristik lavish production pada visual drama juga dianalisis melalui mise-en-scene untuk mengidentifikasi hibridisasi budaya Korea. Hibridisasi budaya dan kesan lavish production di dalam drama Korea tercermin melalui mise-en-ecene. Hibridisasi juga merupakan dampak dari diadaptasinya slogan Learning from Hollywood oleh sineas Korea. Adapun konsep drama trendy Korea merupakan adaptasi strategi dari Jepang untuk memunculkan kesan Asian taste. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) lavish production mengacu pada classy mise-en-scene dimana setting, properti, narasi dan gesture karakter sangat merepresentasikan perubahan teknis standar industri drama Korea menjadi cinematic orientation; (2) hibridisasi tampak pada kostum, gesture, dan beauty standart ala Western style yang didukung dengan narasi adaptasi trendy drama dari Jepang. Romantisme, non-sex dominant dan eyecontact merepresentasikan Asian sentiment karena cenderung menggunakan pendekatan estetika olah rasa; dan (3) konsep hibridisasi akan mengalami perkembangan bukan hanya di ranah budaya saja, namun juga pada produk budaya itu sendiri karena adanya persaingan global dan eksistensi Western media mainstream di Asia.

Methodology and Processing

Sources Statement

Data Access

Notes:

CC0 Waiver

Other Study Description Materials

Related Publications

Citation

Identification Number:

2549-0087

Bibliographic Citation:

ProTV

Other Study-Related Materials

Label:

31687-126244-3-PB.pdf

Notes:

application/pdf