Description
|
Pada saat perusahaan tertutup menjual sahamnya kepada masyarakat pertama kali, kondisi underpricing selalu terjadi dan berulang setiap tahunnya. Underpricing merupakan kondisi yang terjadi saat harga saham saat penawaran di pasar perdana berada di bawah harga pasarnya saat penutupan pasar sekunder. Kondisi ini sangat dihindari oleh perusahaan karena perusahaan tidak akan memenuhi target dana maksimum yang diharapkan sebagai hasil IPO. Sebaliknya, bagi investor kondisi ini menjadi hal positif karena mendapatkan return. Penelitian ini bertujukan untuk menguji pengaruh financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, reputasi underwriter, reputasi auditor dan oversubscribed terhadap tingkat underpricing. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022. Unit sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling dan memperoleh sebanyak 107 observasi. Tehnik analisis yang digunakan adalah analisis faktor yang dilanjutkan dengan analisis regresi berganda. Analisis faktor menemukan financial leverage, profitabilitas, reputasi underwriter dan reputasi auditor saling berkorelasi sebagai faktor-faktor yang diduga dapat mengurangi tingkat underpricing.. Keempat variabel dilanjutkan dengan analisis regresi linier berganda dengan temuan bahwa secara simultan financial leverage, profitabilitas, reputasi underwriter dan reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing. Kemudian secara parsial ditemukan bahwa reputasi auditor berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap tingkat underpricing. Penelitian ini berkontribusi sebagai acuan dan rujukan para akademisi dalam implementasi peluasan ilmu akuntansi di mendatang dan para peneliti selanjutnya terkait initial public offering. Hasil penelitian ini disarankan menjadi pertimbangan bagi investor dan manajer perusahaan dalam initial public offering.
|